OBYEK DAN DAYA TARIK WISATA ALAM KLATEN
BIODATA
-
OBJEK DAN DAYA TARIK WISATA BUDAYA (WISATA ZIARAH) KLATEN Kabupaten Klaten memiliki potensi yang besar untuk mengembangkan wisata minat...
-
OBJEK DAN DAYA TARIK WISATA BUDAYA (PENINGGALAN SEJARAH) KLATEN Di samping kaya dengan potensi wisata ziarah, Kabupaten Klaten juga memilik...
-
1. Deles Indah, Deles Indah merupakan Obyek Wisata yang terletak di lereng kaki gunung Merapi sebelah timur ± 25 km dari Kota Klaten, Deles ...
-
OBJEK DAN DAYA TARIK WISATA BUATAN DI KABUPATEN KLATE N 1. Pabrik Gula Gondang Baru dan Museum Gula Jawa Tengah Letaknya di Desa Gondang, K...
-
WISATA UPACARA TRADISIONAL DI KLATEN 1.Apem Yaaqowiyuu di Jatinom Perayaan Yaaqowiyuu di Jatinom, Klaten, banyak dikunjungi puluhan ribu w...
-
OBJEK DAN DAYA TARIK WISATA BUDAYA (SENI PERTUNJUKAN TRADISIONAL) KLATEN 1. Wayang Orang Wayang Orang merupakan salah satu kesenian r...
-
VISI Visi adalah gambaran tentang keadaan masa depan yang berisikan cita – cita yang ingin diwujudkan. Visi yang ditetapkan oleh Dinas Keb...
-
OBYEK MATA AIR COKRO ( OMAC ) Obyek Mata Air Cokro ( OMAC ) Jarak ± 17 km kearah utara dari kota Klaten Terletak Di Desa Cokro Kecamat...
-
OBYEK DAN DAYA TARIK WISATA DI KABUPATEN KLATEN Objek dan daya tarik wisata (ODTW) yang tersebar di seluruh wilayah Kabupaten Klaten sa...
-
Drs Lugtyastyono Budinugroho, MPd Lahir di Klaten 24 Agustus1960, anak ke 2 dari 7 bersaudara dari pasangan Bapak Lugiman, Lugmanto s...
Drs LUGTYASTYONO BUDINUGROHO M.Pd
Kepala SMA N 1 Wedi Kab Klaten
Email : lugtyastyonobd4@gmail.com
Kamis, 18 Februari 2010
Sabtu, 13 Februari 2010
VISI dan Misi Dinas Budparpora Klaten
VISI
Visi adalah gambaran tentang keadaan masa depan yang berisikan cita – cita yang ingin diwujudkan. Visi yang ditetapkan oleh Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Klatenadalah :
“ Terwujudnya Kabupaten Klaten sebagai Tujuan Wisata yang Mempunyai Nilai – nilai Seni Budaya yang Adi Luhung serta Pembinaan Pemuda dan Olah Raga yang Berprestasi dan Berbudaya dalam rangka Membangun Kabupaten Klaten yang Toto Titi Tentrem Kerto Raharjo”
MISI
Misi Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Klaten adalah ;
1. Menjaga dan melestarikan Kesenian dan Kebudayaan Daerah yang adi luhung.
2. Mewujudkan obyek dan sarana wisata yang berdaya saing, berbudaya yang mampu meningkatkan pendapatan asli daerah.
3. Mewujudkan pembinaan prestasi pemuda dan olah raga yang berlandaskan Iptek.
TUJUAN
Mengacu dari Visi dan Misi yang telah ditetapkan, Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Klaten merumuskan tujuan sebagai berikut :
1. Terlaksananya manajemen perencanaan, pengelolaan dan pengembangan sumber daya di bidang kebudayaan, pariwisata, pemuda dan olah raga secara efektif dan efisien.
2. Melestarikan kebudayaan, kesenian dan menjaga kelestarian benda – benda cagar budaya.
3. Meningkatkan dan mengembangkan potensi pariwisata yang berbasis kelesatarian lingkungan hidup dengan kerjasama lintas sektor dan daerah guna peningkatan pendapatan asli daerah.
4. Meningkatkan dan mengembangkan bakat serta potensi atlet pelajar dan pemuda dalam rangka meraih prestasi.
SASARAN
1. Terciptanya manajemen perencanaan, pengelolaan dan pengembangan sumber daya di bidang kebudayaan, pariwisata, pemuda dan olah raga secara efektif dan efisien.
2. Terciptanya kelestarian kesenian dan kebudayaan daerah serta benda cagar budaya.
3. Terciptanya potensi pariwisata yang berdaya saing dalam rangka peningkatan pendapatan asli daerah.
4. Terciptanya pembinaan atlet usia dini dan pemuda yang berprestasi.
KEBIJAKAN
1. Tercapainya administrasi perkantoran, pengembangan sarana dan pra sarana di bidang kebudayaan, pariwisata, pemuda dan olah raga secara efektif dan efisien.
2. Tercapainya kesenian dan kebudayaan daerah yang terjaga keasliannya.
3. Peningkatan potensi wisata yang mempunyai daya saing tinggi.
4. Tercapainya pembinaan atlet pelajar dan pemuda yang siap mengukir prestasi.
Jumat, 12 Februari 2010
OLEH :
1. Wisata adalah kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang dengan mengunjungi tempat tertentu untuk tujuan rekreasi, pengembangan pribadi, atau mempelajari keunikan daya tarik wisata yang dikunjungi dalam jangka waktu sementara.
2. Wisatawan adalah orang yang melakukan wisata.
3. Pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha, Pemerintah, dan Pemerintah Daerah.
4. Kepariwisataan adalah keseluruhan kegiatan yang terkait dengan pariwisata dan bersifat multidimensi serta multidisiplin yang muncul sebagai wujud kebutuhan setiap orang dan negara serta interaksi antara wisatawan dan masyarakat setempat, sesama wisatawan, Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan pengusaha.
yang memberi peluang bagi tumbuhnya Usaha dan peran masyarakat lokal Dalam sektor Kepariwisataan :
- Dampak langsung
- Dampak tak langsung
- Dampak ikutan
1. Dampak langsung :
2. Dampak tak langsung :
3. Dampak ikutan :
Kalau kita menanam pohon Mangga , Banyak hal yang harus diperhatikan untuk merawat tanaman Mangga ini . Merawat tanaman tak hanya cukup memberi air dan pupuk supaya tanaman tumbuh subur dan sehat, tetapi juga memperhatikan jenis tanaman, kondisi tanah, iklim dan penyakit yang kemungkinan dapat menyerang sehingga juga perlu disemprot agar tak terkena haman.
Apabila Pariwisata hendak kita gambarkan seperti pohon Mangga tersebut maka sadar wisata dapat kita gambarkan bagian bawah yaitu bagian akarnya
jadi kesimpulannya bahwa kedudukan Sadar Wisata pada bagian bawah yaitu bagian akarnya, akan menjadi pondasi ( penjyangga ) yang kuat sehingga akan tumbuh subur dan kuat
sapta pesona adalah kondisi yang harus diwujudkan dalam rangka menarik minat wisatawan berkunjung ke suatu daerah atau negara kita, agar wisatawan memperpanjang masa tinggal (length of stay) disuatu daerah serta memperoleh kepuasan atas kunjungannya.
Sapta pesona terdiri dari tujuh unsur yaitu :
- AMAN,
- TERTIB,
- BERSIH,
- SEJUK,
- INDAH,
- RAMAH, DAN
- KENANGAN
Wisatawan akan senang berkunjung dan tinggal di suatu tempat apabila mereka merasa aman,tentram tidak takut baik bagi dirinya maupun harta bendanya, yaitu :
- Bebas dari kejahatan, pencopetan, pemerasan, penodongan selama berada ditempat objek wisata dan tempat – tempat lainya.
- Terserang penyakit menular dan penyakit lainnya
- Bebas dari kecelakaan yang disebabkan alat perlengkapan dan fasilitas yang diperlukan kurang baik.
- Bebas dari gangguan masyarakat, seperti pemaksaan oleh pedagang asongan, tangan jahil, ucapan dan perilaku yang tidak bersahabat di tempat – tempat rekreasi atau objek wisata.
Kondisi yang tertib adalah sesuatu yang sangat didambakan oleh setiap orang, termasuk wisatawan yang tercermin dari suasana yang teratur, rapi, adanya disiplin yang tinggi seperti :
- Lalu lintas tertib, teratur dan lancar, alat transportasi tepat waktu
- Jam masuk kerja karyawan baik karyawan di hotel – hotel, biro perjalanan, karyawan di objek wisata selalu tepat waktu.
- Tata letak bangunan, lalu lintas daan sarana transportasi lainnya serta taman kota yang tertata rapi, sesuai dengan aturan yang berlaku
- Pelayanan dilakukan secara baik dan tepat.
- Informasi yang benar dan tidak membinggungkan
3. BERSIH
Bersih adalah sesuatu keadaan / kondisi lingkungan dan suasana yang menampilkan kebersihan dan kesehatan di semua tempat yang menjadi kegiatan manusia baik ditempat umum maupun di daerah-daerah tempat tujuan,
seperti:
- Lingkungan yang bersih di objek-objek wisata, hotel-hotel, restoran dan sarana angkutan bersih dari sampah, kotoran, coret-coret, asap knalpot mobil dan lain-lain.
- Makanan dan minuman yang akan dikonsumsi bersih dan sehat, didukung WC/Toilet yang higienis serta suasana lingkungan yang nyaman dan tertata apik.
- Penggunaan dan penyediaan alat perlengkapan yang bersih seperti sendok,garpu, piring, tempat tidur alat olah raga dan sebagainya
- Pakaian dan penampilan petugas bersih rapi dan tidak mengeluarkan bau yang tidak sedap dan lain sebagainya
4. SEJUK
Sejuk adalah suatu keadaan/kondisi yang menampilkan lingkungan dan suasana yang sejuk, nyaman dan tenteram karena lingkungan yang serba hijau, segar dan asri. Kesejukan yang dikehendaki tidak saja harus berada di luar ruangan atau bangunan, akan tetapi di dalam ruangan kerja, lobby, kamar-kamar hotel, ruangan kantor biro-biro perjalanan dan sebagainya.
- Turut aktif memelihara keindahan pepohonan dilingkungan, serta hasil penghijauan yang telah dilaksanakan oleh masyarakat atau pemerintah.
- Mengisi ruangan kerja, kamar-kamar dengan berbagai penghijauan/bunga-bungaan yang alami.
- Berperan aktif dalam melaksanakan misalnya melakukan penanaman pohon dilingkungan objek wisata, halaman hotel-hotel, rumah makan, pertokoan dan perkantoran serta rumah-rumah tempat tinggal.
- Membentuk perkumpulan yang tujuannya memelihara kelestarian lingkungan
5. INDAH
Keadaan/suasana yang menampilkan lingkungan yang menunjukkan keserasian dan keselarasan suatu lingkungan seperti tata warna, tata letak, tata bentuk ruang, gaya, gerak serasi dan selaras di objek wisata serta akomodasi sehingga memberi yang enak dan cantik untuk dilihat dan nuansa indah yang memenuhi nilai-nilai estetika.
6. RAMAH
Ramah adalah suatu sikap dan perilaku seseorang yang menunjukkan keakraban, sopan dan senang membantu. Suka tersenyum Ramah tamah sebagaimana yang dimaksud merupakan watak dan budaya Indonesia yang selalu menghormati tamunya dan dapat menjadi tuan rumah yang baik. Sikap ramah-tamah ini menjadi salah satu hal yang sangat menarik bagi wisatawan. Sebagai contoh sikap ramah-tamah yang diharapkan wisatawan baik di hotel maupun di objek-objek wisata dan pusat-pusat perbelanjaan, yaitu sikap ramah petugas atau karyawan dalam memberikan pelayanan kepada wisatawan.
7. KENANGAN
Kenangan adalah suatu kesan yang melekat kuat pada ingatan dan perasaan seseorang yang disebabkan oleh pengalaman yang diperolehnya. Kenangan yang ingin diwujudkan dalam ingatan wisatawan adalah kenangan indah dan menyenangkan dalam berwisata pada akhirnya akan berkesan dan ingin mengunjungi tempat wisata tersebut dilain waktu
antara lain:
- Akomodasi yang nyaman, bersih, sehat, pelayanan yang cepat, tepat dan bersih. Suasana yang mencerminkan ciri khas daerah dalam bentuk dan gaya bangunan, suasana dan dekorasinya.
- Atraksi seni dan budaya yang khas dan mempesona, baik itu berupa seni tari, seni suara dan berbagai macam upacara
- Makanan dan minuman khas daerah yang lezat dan nikmat dengan penampilan dan penyajian yang menarik sebagai oleh-oleh bagi wisatawan yang berkunjung dan dan dapat dijadikan jati diri ( identitas ) bangsa.
- Tersedianya berbagai souvenir ( cinderamata ) yang bagus dan menarik hasil kerajinan masyarakat setempat ( khas ) yang mudah dibawa dan dengan harga yang terjangkau, mempunyai arti tersendiri dan dapat dijadikan bukti atau kenangan
WISATA UPACARA TRADISIONAL DI KAB KLATEN
Perayaan Yaaqowiyuu di Jatinom, Klaten, banyak dikunjungi puluhan ribu wisatawan lokal dan mancanegara. Mereka berkumpul di lapangan dekat Masjid Besar Jatinom, menunggu acara sebar kue apem yang dilakukan setelah selesai salat Jumat. Untuk tahun ini sebanyak 5 ton kue apem yang diperebutkan para pengunjung.
Menurut kepercayaan orang banyak, apem yaaqowiyuu yang artinya Tuhan mohon kekuatan itu bisa untuk tumbal, tolak bala, atau syarat untuk berbagai tujuan. Bagi petani, bisa untuk tumbal sawah agar tanaman selamat dari segala bencana dan hama penyakit.
Bahkan, ada yang percaya siapa yang mendapat banyak apem pada perebutan itu sebagai tanda akan memperoleh rezeki melimpah. Saking percaya hal itu ada yang kaul (nadar) menggelar wayang kulit, atau pertunjukan tradisional yang lain.
Maka, tak heran jika pada puncak acara peringatan yaaqowiyuu ini pengunjung melimpah yang datang dari berbagai daerah di Jawa Tengah, DI Yogyakarta, dan Jawa Timur. Acara tradisi budaya tersebut digelar untuk mengenang jasa Ki Ageng Gribig, tokoh ulama penyebar agama Islam di Jawa, yang menetap dan meninggal di Jatinom.
Asal muasal kue apem itu dari Mekah yang dibawa Ki Ageng Gribig untuk oleh-oleh anak cucunya. Karena tidak cukup, maka Nyi Ageng Gribig membuat apem lagi sekaligus untuk dibagikan kepada penduduk Jatinom. Sejak itu orang daerah ini ikutan membuat apem untuk selamatan. Perayaan yaqowiyu di Jatinom, diharapkan menjadi salah satu objek wisata menarik di Klaten.
Upacara ini mulai pertama kali berbentuk majelis pengajian yang dikunjungi oleh umat Islam dan masyarakat sekeliling Jatinom. Upacara ini diselenggarakan setiap tahun sekali pada hari Jumat pertengahan bulan Sapar. Adanya Upacara ini dinamakan Yaqowiyu diambil dari doa Kyai Ageng Gribig sebagai penutup pengajian yang berbunyi : Ya qowiyu Yaa Assis qowina wal muslimin, Ya qowiyyu warsuqna wal muslimin, yang artinya : Ya Tuhan berikanlah kekuatan kepada kita segenap kaum muslimin, doa tamu itu dihormati dengan hidangan kue roti, dan ternyata hidangannya kurang, sedang tamunya masih banyak yang belum menerimanya.
Nyai Ageng segera membuat kue apem yang masih dalam keadaan hangat untuk dihidangkan kepada para tamu undangan tersebut. Majelis pengajian ini sampai sekarang setiap tahunnya masih berjalan, yang dilakukan pada malam Jumat dan menjelang sholat Jumat pada pertengahan bulan Sapar, setiap tahunnya Doa Kyai Ageng Gribig itu dibacakan dihadapan hadirin, para pengunjung kemudian menyebutkan Majelis Pengajian itu dengan sebutan nama : ONGKOWIYU yang dimaksudkan JONGKO WAHYU atau mencari wahyu. Kemudian oleh anak turunnya istilah ini dikembalikan pada aslinya yaiut YAQOWIYU.
Sedanng di lokasi ini terdapat juga peninggalan Kyai Ageng Gribig berupa : gua Belan, Sendang Suran, Sendang Plampeyan dan Oro oro Tarwiyah. Disamping itu masih ada satu peninggalan yaitu Masjid Alit atau Masjid Tiban. Perlu kiranya ditambahkan disini bahwa sepulangnya Kyai Ageng Gribig dari Mekah tidak hanya membawa apem saja tetapi juga membawa segenggam tanah dari Oro oro Arofah dan tanah ini ditanamkan di Oro oro Tarwiyah. Adapun Oro oro ini disebut Tarwiyah karena tanah dari Mekah yang ditanam Kyai Ageng Gribig yang berasal dari Padang Arofah ketika beliau sedang mengumpulkan air untuk bekal untuk bekal wukuf di Arofah pada tanggal 8 bulan Dzulhijah. Dari tanggal 8 Dzulhijah ini dinamakan Yaumul Tarwiyah yang artinya pada tanggal itu para jamaah Haji mengumpulkan air sebanyak banyaknya untuk bekal wukuf di Arofah
Tahun ini peringatan tersebut berlangsung hari Kamis (28 Januari 2010) kemarin. Rangkaian acaranya diawali gunungan apem tersebut diarak rombongan orang dari halaman Kantor Kecamatan Jatinom, dengan rute jalan protokol menuju Masjid Alit hingga Masjid Gedhe yang menjadi tempat dimakamkannya Ki Ageng Gribig. Jalur Kirab Gunungan Apem tahun ini lebih panjang daripada jalur tahun sebelumnya. Pada tahun-tahun sebelumnya, Gunungan Apem melintasi Balaikelurahan Jatinom, akan tetapi pada tahun ini kirab, melintasi jalan protokol. Rombongan terdiri atas grup drum band dari SMPN 1 Jatinom, grup reog, jajaran pejabat Pemkab Klaten yang terdiri atas perwakilan dari Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) serta sejumlah camat yang berpakaian jawa.Sebelum sampai di Masjid Gedhe, kedua gunungan apem mampir sebentar di Masjid Alit. Di masjid ini, rombongan disambut H Sukamto, salah seorang pengurus masjid.
Di masjid ini pula, dibacakan doa yang dipimpin langsung H Sukamto. Dalam doanya, dia berharap Kirab Gunungan Apem membawa berkah bagi semua warga di Jatinom.
Sesampainya di Masjid Gedhe, kegiatan penyerahan gunungan apem kepada keturunan ki Ageng Gribig, keluarga Murtadho Purnomo dilakukan. Penyerahan apem diwakili oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Klaten, Bapak Drs H Indarwanto MM kepada keluarga Murtadho Purnomo. Di masjid inilah, dua buah gunungan itu beristirahat selama semalam.
dengan nyekar ke makam Ki Ageng Gribig dan dilanjutkan dengan pengajian di Masjid Gedhe peninggalan sang kyai pada hari Kamis sebelumnya. Puncak acara dimulai dengan shalat Jumat bersama di Masjid Gedhe. Selesai jumatan, gunungan lanang,dikenal dengan nama Ki Kiyat, dan gunungan wadon, dikenal dengan nama Nyi Kiyat, yang telah disemayamkan semalam di dekat masjid, diarak menuruni tangga menuju panggung di lapangan Sendang Plampeyan (tanah lapang di pinggir Kali Soka, di selatan masjid dan makam Ki Ageng Gribig).
Arak-arakan terdiri dari peraga Ki Ageng Gribig, Bapak Bupati H Sunarno SE M.Hum, Muspida, kedua gunungan, putri domas, dan para pengawal. Kemudian peraga Ki Ageng Gribig memimpin doa bersama. Selanjutnya, dia menyerahkan apem yang ditempatkan dalam panjang ilang (keranjang terbuat dari janur) kepada Bupati Klaten. Bupati mengawali upacara penyebaran dengan melempar apem dalam panjang ilang kepada pengunjung. Kemudian, petugas penyebar yang berada di dua menara segera mengikutinya dengan melemparkan ribuan apem. Ribuan pengunjung pun tanpa dikomando berebut apem, bahkan sampai terinjak kakinya atau bertabrakan gara-gara ingin menangkap apem. Suasana rebutan apem benar-benar meriah. Dalam waktu singkat 4 ton apem sumbangan dari para warga sekitar habis tak tersisa.
Jajaran pejabat Pemkab Klaten yang terdiri atas perwakilan SKPD serta sejumlah camat yang berpakaian jawa
Penyerahan apem diwakili oleh Bapak Drs H Indarwanto M.M ( Sekda Klaten) kepada keluarga Murtadho Purnomo.
Sambutan Bapak Bupati H Sunarno SE M.Hum pada Perayaan Yaaqowiyuu
Bapak Bupati H Sunarno SE M.Hum pada Perayaan Yaaqowiyuu Nyekar di makam Ki Ageng Gribig
Bapak Bupati H Sunarno SE M.Hum mengawali upacara penyebaran dengan melempar apem dalam panjang ilang kepada pengunjung
OMAC
OBYEK MATA AIR COKRO ( OMAC )
Obyek Mata Air Cokro ( OMAC ) Jarak ± 17 km kearah utara dari kota Klaten Terletak Di Desa Cokro Kecamatan Tulung.memiliki luas ± 15.000 m2 , merupakan salah satu obyek wisata favorit di Klaten. Kawasan wisata air ini selalu ramai karena lokasinya sejuk, bermata air jernih dan pemandangan alur sungai yang indah.
Kesejukan Obyek Wisata OMAC banyak dipengaruhi pepohonan besar yang dilestarikan oleh pengelola sumber mata air yang juga meng hidupi warga Kota Surakarta, Selain tempatnya yang nyaman ka rena dikelilingi puluhan pohon raksasa yang menjulang tinggi , mata airnya terus meng alir memenuhi tempat permandian. Be nar-benar jernih dan menyegarkan
OMAC ini dapat dicapai melalui :
- Klaten – Karanganom – Tulung – OMAC
- Delanggu – Polanharjo – OMAC
- Klaten – Jatinom – Tulung – OMAC atau
- Banyudono – Boyolali – Tulung – OMAC
Terbentang dipinggiran kali busur yang mengalir dari utara ke selatan, sehingga pengunjung yang akan memasuki obyek wisata ini harus melalui jembatan gantung sepanjang 25 meter dengan ketinggian 10 meter .Saat dilalui jembatan tersebut bergoyang. Apalagi jika lebih dari 10 orang, goyangannya makin kencang, membuat adrenalin sedikit terpacu. Di bawah jembatan memang mengalir sungai dari mata air Umbul Ingas. Bahkan banyak pengunjung yang memilih mandi di aliran sungai ini ( jembatan gantung ) ini merupakan daya tarik sendiri dari obyek obyek wisata yang lain.
Obyek Mata Air Cokro ( OMAC ) dengan panorama alamnya yang sejuk dan indah, dan juga disini ada kolam renang, warung warung untuk santai serta lahan untuk tempat peristirahatan yang teduh di bawah rindangnya pepohonan yang besar dan kicauan burung. Obyek wisata ini sangat ramai apabila menjelang bulan puasa tiba banyak pengunjung yang padusan di obyek ini dengan kepercayaan bahwa puasanya akan dapat lancer tanpa halangan suatu apapun harinya yaitu (H -2). Dari prasarana yang ada Luas Kawasan 15.000 m2 Fungsi Sebagai tempat rekreasi, dan air dipergunakan untuk air minum Kraton Surakarta Hadiningrat
Yang sudah tersedia pengunjung adalah water boom dan Flying fox(meluncur dari ketinggian diatas water sliding), Water Sliding ( meluncur kedalam air dan mengikuti arus air ) .sejak penambahan water boom serta Flying fox, makin banyak pengunjung yang datang setiap harinya. Khususnya jika akhir pekan, Sabtu dan Minggu
Jembatan gantung sepanjang 25 meter dengan ketinggian 10 meter
Patung air mancur yang terletak di area parkir dekat loket
Tower papan luncur OMAC
Kolam renang OMAC